Tentang Yayasan EKI
Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) adalah sebuah yayasan nirlaba yang didirikan untuk memajukan dunia tari Indonesia melalui pendidikan tari bagi bakat-bakat muda dari seluruh Indonesia.
Yayasan EKI
Latar Belakang
Pada tahun 1995, Aiko Senosoenoto dan Rusdy Rukmarata mendirikan suatu wadah, bagi anak muda Indonesia yang memiliki potensi dan minat di dunia tari. Mereka datang dari berbagai latar belakang, dari desa-desa dan berbagai kota di Indonesia. Tidak sedikit yang datang dari keluarga broken home, serta beragam latar belakang kelam lainnya.
Mereka semua dididik dengan disiplin tinggi yang menyerupai disiplin hidup atlet nasional ataupun tentara. Saat ini, banyak dari mereka yang telah menjadi penari profesional. Bahkan beberapa di antaranya telah menjadi koreografer muda yang karya-karyanya telah dipentaskan di dalam dan luar negeri.
PENDIDIKAN
- Pendidikan tari: ballet, jazz, kontemporer, movement, tari tradisi.
- Pendidikan non-tari : vokal, akting, dan seni pertunjukan
- Workshop rutin dengan pengajar dari luar negeri untuk membuka wawasan para penari dan meningkatkan standar kepenarian mereka.
- Kelas Pengajar : kelas bersama maestro tari dari luar negeri yang ditujukan bagi pengajar tari EKI untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
BEASISWA
Beasiswa bagi koreografer, penari dan calon penari.
PERTUNJUKAN
Bentuk apresiasi karya seni yang menggabungkan semua unsur pertunjukan.
EKI DANCE COMPANY
Siswa yang ingin menjadi penari profesional akan berkesempatan bergabung di EKI Dance Company melalui proses audisi. Hal terpenting untuk mencetak penari profesional bukan terletak pada frekuensi pentas, namun pada proses belajar dan berkarya.
PROGRAM PARTNERSHIP TERBUKA
Yayasan EKI membangun kerjasama dengan berbagai yayasan dan organisasi lain yang menggunakan tari sebagai program pelatihan maupun pengembangan fisik dan psikis. Seperti yang telah dilakukan oleh Yayasan EKI dengan Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Jakarta Selatan.
Aiko Senosoenoto adalah founder dan Direktur Utama EKI Dance Company, dan juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan EKI.
Dalam bidang kesenian, Aiko kerap berperan sebagai produser, baik produser film musikal, musikal panggung dan berbagai bentuk seni pertunjukan lainnya. Ia juga menulis naskah musikal dan menjadi konsultan artistik, terutama dalam hal tata busana dan tata rias.
Dalam bidang keagamaan, Aiko adalah seorang Pandita Utama dan Ketua Umum MNSBDI. Bersama MNSBDI, selain menyelenggarakan kegiatan keagamaan, juga aktif membuat art summer camp, kompetisi & workshop art, serta talkshow.
Aiko juga pernah menerima penghargaan Fun Fearless Female versi majalah Cosmopolitan, serta Duta Tupperware She Can. Sejak tahun 2020, Aiko dipercaya menjadi anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta.
Sekolah Tari EKI
Penari EKI berlatih rutin 6-8 jam setiap hari. Kelas balet bersama Rusdy Rukmarata mengawali rutinitas pagi hari mereka. Setahun sekali (sebelum pandemi) penari EKI kedatangan para maestro dunia tari seperti Andrew Greenwood dan Eirini Kreza yang akan menjadi guru tamu selama sebulan atau lebih.
EKI Studio
EKI Dance Company memiliki empat ruang studio untuk berlatih. Ruang-ruang studio ini juga bisa difungsikan untuk lokasi syuting baik untuk film, acara online dan offline.
